Judul : "Entrepreneurship: Membangun Spirit Teknopreneurship"
Peringkas : Arief Setyanto
![]() |
doc. siper.mmtc.ac.id |
Assalamualaikum wr wb
Pertama saya panjatkan puji syukur atas rahmat dan hidayah Allah sehingga saya bisa berbagi ringkasan ini kepada para sahabat yang ingin belajar menjadi wirausaha muda yang tangguh, berwawasan luas, tetap menjaga imannya dan sholawat serta salam tak lupa kami ucapkan kepada Rasulullah saw, keluarga, sahabat dan umatnya.
Kajian ini saya bentuk supaya para pengusaha terus dan senantiasa menjaga ilmu pengetahuan yang terus bergulir dengan sangat cepat.
Mari lah kita mulai diskusi sehat ini utk memberikan perubahan bagi bangsa dan negara Indonesia ke depannya dan bangkitnya pengusaha muslim di Indonesia secara khusus dan global secara umum...
Kata entrepreneurship mungkin buat kita sudah sangat sering mendengarnya, apalagi bagi para pemuda di kalangan mahasiswa dan rakyat Indonesia di daerah perkotaan. Pengertian kata Entrepreneurship dalam bahasa Inggris sebenarnya padanan katanya berasal dari bahasa Perancis yaitu 'entreprendre' yang memiliki arti menjalankan, melakukan, memulai, mencoba dan usaha.
Dalam bahasa Indonesia entrepreneur diartikan sebagai wirausaha yang merupakan gabungan dari dua suku kata wira (gagah, berani, perkasa) dan usaha artinya bisnis sehingga dapat diartikan sebagai orang yang berani dan perkasa dalam usaha/bisnis.
Jadi entrepreneurship adalah segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan, dan mengembangkan usaha. Entrepreneurship tidaklah dimulai dengan menjual produk dan jasa, tetapi dimulai dengan adanya kesempatan atau peluang yang berasal dari lingkungan. Faktor lingkungan itu terdiri dari faktor ekonomi, politik, hukum dan sosial.
David Mc Clelland merinci karakteristik entrepreneur sebagai berikut:
- lebih menyukai pekerjaan dgn resiko yang realistis
- bekerja lebih giat dalam tugas-tugas yang memerlukan kemampuan mental
- tidak bekerja lebih giat hanya karena adanya imbalan uang
- ingin bekerja pada situasi dimana dapat diperoleh pencapaian pribadi (personal achievement)
- menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam kondisi yang memberikan umpan balik yang jelas dan positif
- cenderung berfikir ke masa depan serta memiliki pemikiran jangka panjang.
Ada pendekatan yang digunakan untuk mengukur orientasi entrepreneur yaitu persepsi manajerial, perilaku perusahaan, dan alokasi sumber daya. Entrepreneur tidak menganggap dirinya sebagai pengambil resiko, tetapi sering memandang keadaan bisnis secara lebih positif dibandingkan dengan yang bukan entrepreneur. Ada lima dimensi orientasi sikap yang melekat pada entrepreneur yaitu otonomi, sikap inovatif, pengambil resiko, sikap proaktif dan sikap bersaing secara agresif. Pembentukan lima dimensi ini sangat dipengaruhi oleh faktor budaya dan lingkungan.
Masuk ke Dalam Entrepreneur dan Teknopreneur
Ada sedikit perbedaan pengertian antara entrepreneur dan teknopreneur, meskipun secara esensi seseorang dapat dikatakan sebagai entrepreneur apabila secara ekonomi ia mampu memberikan nilai tambah ekonomis bagi komoditas yang dijualnya sehingga mampu menciptakan kesejahteraan bagi dirinya. Sedangkan teknopreneur adalah entrepreneur yang mendasarkan ke'entrepreneur'annya berdasarkan keahlian berbasis pendidikan dan pelatihan yang bersifat formal.
Membangun spirit teknopreneur sebagai berikut dilihat dari aspek yang signifikan sebagai acuan dalam identifikasi spirit teknopreneur yaitu:
- lebih suka resiko yang moderat
- menyenangi pekerjaan yang berkaitan dengan proses mental dengan tujuan utama pencapaian prestasi pribadi
- locus of control internal
- kemampuan kreatif dan inovasi
- cenderung berfikir panjang, memiliki potensi untuk melakukan visi yang jauh ke depan
- kemandirian
Faktor yang memengaruhi spirit teknopreneur sebagai berikut:
- intelegensia
- latar belakang budaya
- jenis kelamin
- tingkat pendidikan
- usia
- pola asuh keluarga
Teknopreneur juga memiliki watak, spirit dan cirinya. Dapat dipahami sebagai berikut:
Watak teknopreneur sebagai berikut:
- berwatak maju (tidak cupet nalar)
- bergairah dan mampu menggunakan daya penggerak dirinya
- berpandangan positif dan kreatif
- selalu mengutamakan memberi daripada meminta, apalagi mengemis
- ulet dan tekun, tidak lekas putus asa
- pandai bergaul
- memelihara kepercayaan yang diberikan kepadanya
- berkepribadian menyenangkan dll
- beriman dan berbuat baik
- percaya diri
- tahu menimbang antara ketergantungan dan kemandirian
- berinisiatif dengan disiplin tinggi
- rasa tanggung jawab yang tebal atas tugasnya
- bertekad untuk berusaha mengutamakan kemajuan kemanusiaan dan lingkungan
- berani mengambil resiko yang diperhitungkan
- bertekad menyebarluaskan segala yang baik bagi kepentingan umum
- rasa keadilan yang seimbang
- tahu cita-cita hidup
- bertanggung jawab
- memilih akibat yang moderat
- rasa percaya diri akan keberhasilan perorangan
- keinginan utk memenuhi umpan balik secara cepat
- bersemangat tinggi
- berorientasi masa depan
- mampu mengorganisasi
- mendasarkan tindakan pada perolehan pendapatan.
Best Regards,
Arief Setyanto
Diambil dari diskusi hangat saya dengan temen-temen Entrepreneur Forum sore ini via whatsapp online.
<*>
Diedit oleh : Voe
Voe Nahl
Belajar dari Khadijah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas silaturahminya.
Tolong tinggalkan jejak Anda. Salam Ukhuwah. ^.~