Hidup adalah jual beli, maka jadikan Allah sebagai mitra bisnis, kemudian jadilah entrepreneur sejati. Hidup hanya sekali dan mesti manfaat!! Selamat datang di Blognya si Voe. ^_^ Salam ukhuwah.

Selasa, 27 Januari 2015

Alhamdulillah, ikut Jogja Menghapal

Alhamdulillah wa syukurilah. Maka, nikmat Tuhan-mu yang mana lagi yang kau dustakan? (QS. 55:55) Ayat di surah romantis yang diulang sebanyak 13 kali ini sungguh menyadarkan bahwa ketika masih banyak hal yang dapat kita syukuri, kenapa masih mengeluh?

Ahad, 25 Januari 2015. Empat hari paska kecelakaanku di Pacitan, aku bersyukur pada Allah yang memberikan kesempatanku untuk hidup, berjalan, dan datang ke acara yang telah kuniatkan sejak akhir Desember 2014 lalu, Jogja Menghapal.

Semoga berkah. doc.pribadi
Sesaat setelah terpental di aspal, aku tak bisa bangun (baca celotehanku; Teguran Indah dari Allah). Menggerakkan kaki dan punggungku saja tak bisa. Maka, ketika Allah memberiku kesempatan untuk menghadiri majelis ilmu di taman surga ini. Sungguh hal yang sangat mengharukan dan kusyukuri.

Dari depan gang kosanku, aku naik ojek sampai ke pasar Gamping. Tak lama setelah menunggu, bus jalur 15 yang langsung menuju kampus UGM berhenti dipertigaan pasar Gamping arah ke Godean. Aku naik dan memulai perjalananku bersama penumpang yang lain.

Sekitar 45 menit kemudian, aku berhenti tepat di depan masjid UGM. Beberapa penghapal Qur’an anak-anak dan remaja berkumpul di parkiran depan masjid. Haru melihatnya, beberapa memegang Al-Qur’an dan berkomat-kamit.

Aku naik tangga menuju halaman masjid UGM, dengan berpengangan ke tiang tangga, aku berhasil naik dengan menahan sedikit ngilu di pinggan dan kaki kanan. Saat sampai di puncak tangga, aku kembali terharu melihat antrian yang panjang. Antrian calon ‘penyetor hapalan’. Kebanyakan masih muda. Bahkan ada anak yang mungkin masih duduk di bangku PAUD.

Bingung dengan antrian panjang, sambil menunggu Novi, adik tingkatku, mahasiswa pertanian UNIB yang kebetulan saat itu sedang magang di Joglo Tani, aku memutuskan untuk murojaah di lantai atas masjid.

Sekitar jam 2, aku ikut mengantri karena antrian yang tidak terlalu panjang. Oleh panitia, kami diberi sertifikat, donat, air gelas mineral, dan 1 pin. Selang beberapa menit, si Novi datang lalu mendaftar di tempat, kami murojaah bersama.

Usai sholat ashar, kami mengantri untuk setoran hapalan. Masha Allah… ramainya antrian, ada rasa haru dan malu. Haru melihat semangatnya hamba Allah dalam mengahapal Al-Qur’an, dan malu karena melihat anak-anak SD dan SMP setorang empat surat istimewa, Al-Mulk, Al-Waqiah, Yassin, dan Ar-Rahman. Sedangkan aku baru hapal 1 surat istimewa.

Setelah Novi setoran, giliranku yang diuji hapalannya. Aku menyetor 1 surat istimewa dan 4 surat dari Juz ‘Amma (juz 30). Alhamdulillah, walau tertatih (duuuh malunya), aku masih dapat menyelesaikannya.

Pengalaman Jogja Mengahapal-ku yang pertama ini membuatku kembali semangat. Bismillah, ku niatkan untuk mengikuti Wisuda Akbar di tahun 2015 dengan menyetor ke-4 surah Istimewa, Insya Allah. 
Jogja Menghapal Qur'an 2015 (doc.pribadi)
Semangat Menghapal!!!
Start from Now, and get the Jannah!


<*>
www.wisata-corner.blogspot.com
pin 7513DADB
Voe Nahl Belajar dari Khadijah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas silaturahminya.
Tolong tinggalkan jejak Anda. Salam Ukhuwah. ^.~