Hidup adalah jual beli, maka jadikan Allah sebagai mitra bisnis, kemudian jadilah entrepreneur sejati. Hidup hanya sekali dan mesti manfaat!! Selamat datang di Blognya si Voe. ^_^ Salam ukhuwah.

Minggu, 12 Juni 2011

Marketisasi Dakwah Kampus

Hidup adalah jual beli. Maka, jadikan Allah sebagai mitra bisnis. Kemudian, jadilah entrepreneur sejati.

Marketisasi ialah proses jual beli yang melibatkan sales dan konsumen di dalamnya. Sedangkan dakwah kampus ialah mengajak civitas akademika kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan mencegah kepada yang mungkar (keburukan), sehingga mereka meninggalkan toughut serta beriman kepada Allah swt, kemudian meninggalkan kegelapan menuju cahaya.

Market. Bahkan dakwah kampus pun di-market-kan. Luar biasa. Islam sebenarnya memiliki entrepreneur dan pekerja-pekerja dakwah yang banyak. Bahkan semua orang beriman ialah para pekerja dakwah. Karena, pekerjaan utama ialah da’i sebelum yang lain-nya.

Indonesia merupakan salah satu perusahaan terbesar yang ada di dunia ini. Belum ada yang menandingi jumlah konsumen baik yang aktif menikmati produk ataupun yang pasif seperti perusahaan besar ini. Dakwah kampus adalah perusahaan cabangnya. Produknya adalah Islam. Outletnya bernama tarbiyah. Aktivis dakwah kampus adalah salesnya. Civitas akademika ialah konsumennya. Panduan produknya ialah Al-Qur'an dan sunnah.

Ahk, baru ku sadari jika selama ini aku bukan sekedar mahasiswa. Tapi, aku juga pekerja. Seorang sales dari sebuah perusahaan cabang perusahaan besar. Semoga, tak terpikir di benakku untuk mengundurkan diri dari pekerjaan ini walau bosan, kecewa, dan penat, hingga aku mampu menjadi entrepreneur sejati dan mendapatkan bonus dan gaji sesuai janji pemilik perusahaan terbesar ini, Allah swt.

Baru kali ini kulihat produk yang sempurna dan serba ada. Sang pemilik perusahaan sangat piawai menjalankan bisnisnya. Sangat perhatian dengan segala entrepreneur dan sales-salesn-NYA. Bahkan sangat peduli dengan konsumen dan calon konsumen-NYA.


Hidup adalah jual beli. Maka, jadikan Allah sebagai mitra bisnis. Kemudian, jadilah entrepreneur sejati.

Hidup ialah perniagaan. Hidup itu merupakan proses jual-beli. Sebagai seorang sales, kita menjalani jual beli terlebih dahulu dengan menggunakan komunikasi yang efektif dengan Pemilik Perusahaan. Melakukan pendekatan marketing intim, yang disebut habluminallah. Ya, kita harus melakukan pendekatan dengan sang Pemilik Perusahaan agar DIA memudahkan langkah kita sewaktu mendekati konsumen.

Setelah itu, Memotivasi diri dengan balasan bonus dan gaji yang besar dari Sang Pemilik, yaitu istana mewah beserta fasilitas lengkap di dalamnya. Tentu saja ini jual beli yang sangat menguntungkan. Kita menjual diri kita sebagai sales dakwah, kemudian Allah membeli kita dengan SURGA. Sungguh ini PERNIAGAAN yang TIDAK RUGI.

Allah ialah mitra bisnis. Walau Allah adalah pemilik perusahaan besar ini, IA tak kan segan menjadikan kita sebagai mitranya, walaupun kita adalah salesnya. Tak ada yang indah di dunia ini selain bermitra dengan Allah, pemilik segalanya. Bayangkan, bagaimana jika kita dekat dengan Bos kita? Subhanallah, apa yang kita pinta, pasti akan dipenuhinya. Begitu juga saat kita menjadikan Allah sebagai mitra bisnis. Wuiiih, apa saja yang kita pinta, akan dipenuhi-NYA dan itu ialah pemberian terbaik tanpa merugikan kita sebagai sales.

Kemudian, jadilah entrepreneur sejati. Sebuah negara maju butuh 0,2% wirausaha, itu artinya Indonesia harus memiliki sedikitnya 4,4 juta wirausaha. Sedangkan Indonesia hanya memiliki 400.000 wirausaha. Sehingga, masih dicari 4 juta wirausaha lagi agar negara gemah ripah lo jinawi ini menjadi negara maju dengan perekonomiannya. Dengan adanya 4,4 juta wirausaha, itu artinya banyak orang yang memperoleh pekerjaan dan TIDAK MENGANGGUR. Lalu, siapakah yang ingin menjadi entrepreneur sejati?

Entrepreneur bukan sales. Tapi, dia juga bisa bertindak seperti sales. Karena dahulunya dia juga seorang sales. Entrepreneur ialah para Murobbi. Maka, jangan Cuma jadi sales. Kita juga harus jadi entrepreneur. Ingat produk kita mesti kita pasarkan! Islam ini harus dicicipi semua civitas akademika. SEMUA! Konsumen kita harus kita kenalkan dengan produk kita. Terlepas mereka membeli atau tidak. Makanya, kita harus buka outlet tarbiyah yang banyak.

Jika, kampus memiliki 12.000, itu artinya dibutuhkan 2.400 orang entrepreneur. Ya, wirausaha, BUKAN SALES! Perusahaan cabang atau dakwah kampus butuh 2.400 wirausaha loh! Bukan hanya sales! Perusahaan cabang butuh 2.400 outlet tarbiyah yang dibuka oleh wirausaha (Murobbi). Sehingga paling tidak ada 5 konsumennya yang aktif menikmati produk Islam yang sebenarnya. Kemudian, entreprenur ini tetap aktif memberikan motivasi mengenai produk besar mereka agar konsumen berminat bekerja menjadi sales. Ya, sales dakwah!

Di outlet tarbiyahlah, kita sebagai entrepreneur menjelaskan produk Islam kepada konsumen dakwah kita, yang nantinya akan menjadi sales dakwah. Menjelaskan dan mengajak mereka agar sering membaca buku panduan Al-Qur'an agar tidak salah dalam menggunakan produk Islam. Perusahaan cabang kita hanya memiliki sekitar 50 wirausaha (Murobbi SQT). Kita masih butuh 2.350 lagi entrepreneur agar perusahaan cabang kita sejahtera. Karena 10.000 orang calon konsumen menanti untuk menikmati produk Islam dan banyak dari mereka siap menjadi sales dakwah. Produk ini harus diestafetkan agar berdampak besar bagi perusahaan (negara Indonesia) ini.

Nah, sudahkah antum menjadi entrepreneur dakwah? Sudah berapa outlet yang antum punya? Berapa jumlah sales dan konsumen antum? (ayo jawab, Voe..)

Hidup adalah jual beli. Maka, jadikan Allah sebagai mitra bisnis. Kemudian, jadilah entrepreneur sejati.

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir bibit yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir: seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya dan Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 261)

Allah swt berfirman:
Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya karena mencari keredhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiramnya, maka hujan gerimis (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (Al-Baqarah: 265)


Hidup adalah jual beli. Maka, jadikan Allah sebagai mitra bisnis. Kemudian, jadilah entrepreneur sejati.

Mari berlomba-lomba menjadi entrepreneur dakwah.
Voe Khadijah sang BP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas silaturahminya.
Tolong tinggalkan jejak Anda. Salam Ukhuwah. ^.~