Bismillah “Barakallahulaka wa Baraka alaika wa jama’ah
bainakuma fii khoir”
Dear Gita Meylinda Sari,
Sahabat yang kucintai karena Allah SWT.
Akan ku untai kata demi kata dan ku pintal kalimat demi
kalimat dalam rangka memperingati hari dimana kau telah menjadi halal untuk
seorang lelaki pilihan Allah SWT. Hari dimana satu persatu memoriku dalam
membersamai dirimu muncul dalam ingatanku. Ku tulis ia dalam sebuah surat
terbuka, agar kau dan suamimu tahu, betapa ukhuwah yang pernah kita bangun
karena Allah SWT, begitu indah.
Sahabat…
Kita pertama kali bertemu di kelas putih-biru pertama
kita. Kelas VII.3 SMP Negeri 1 Kota Bengkulu. Dan… maaf… Aku masih ingat waktu
di pelajaran fisika, guru fisika kita memanggilmu dan menceramahimu di depan
student yang lain, gara-gara pena sisir itu (hihihi… ups!!) Sebenarnya aku tak
mau mengingatnya, tapi memori itu susah hilangnya, karena sejak saat itu aku
mulai memperhatikanmu.
Lalu…
Waktu demi waktu berlalu di masa remaja kita, hingga
akhirnya kita bertemu dengan Ipat (yang Alhamdulillah bulan lalu menikah),
Margaret (yang sudah menikah bahkan sebelum KKN), dan Pipit (gimana ya
kabarnya? Hehe) sampai terbentuklah VIRGAF. Istilahnya geng-gonk anak SMP lah.
Hahaha… dengan salamnya yang aneh dan sampai sekarang tak terlupa, “Salam
persahabatan… salam persahabatan.. ye ye ye ye TOS!!!” wkwkwk… Asli,
Nta ketawa tawa kalau ingat dan Masya Allah… diantara the genk VIRGAF yang
lain, malah Allah SWT mengizinkan kita saling membersamai lebih dari sekedar
persahabatan genk, yaitu Ukhuwah Islamiyah. Indah ya Nta…
Namun…
Ketika SMA kita berpisah. Kau di SMA 2 dan aku di SMA 6.
Uniknya, kau Liqo’ bersama anak-anak SMA 6. Ya Robb… sesuatu ya Nta.
Sampai-sampai menjelang SMA, kita saling bercerita tentang niatan-niatan mau
memakai jilbab, dan sungguh sepertinya aku belum ada niatan saat itu. Tapi, aku
bisa melihat dari niat tulusmu jika dirimu benar-benar ingin berjilbab. Salut…
dan aku… aku masih hanyut bersama Teater-ku yang memang telah mendarah dan
mendaging sejak SMP. Yaa.. kau tahu itu, Nta. Hehe…
Tapi…
Alhamdulillah… tumbuh juga keinginan kuat untuk
berjilbab. Dengan baju sumbangan dari teman-teman, niatku terwujud. Lalu, kita
hanyut dengan kesibukkan kita di SMA masing-masing. Hingga, Allah mendekatkan
kita kembali menjelang lulus SMA dengan adanya senam Robbani yang di usung
kader dakwah dan Ust. Syamlan ketika itu. Bersama, Chicha Kuswoyo kita mulai
merajut mimpi-mimpi baru. Ingin kuliah di sana, di sini dan di situ.
Dan…
Ketika kita sudah sama-sama kuliah, kita bertiga semakin
dekat dengan membentuk nama keren, Jafana. Berawal dari betapa nge-fans nya aku
dengan bunda Khadijah ra. Nta dengan nama kauniyah Iffah, dan Cha dengan
cita-citanya terhadap Jannah. JA-FA-NA yang berarti khadiJAh- IfFAh- dan JanNAh. Filosofinya adalah kita bertiga
ingin seperti KHADIJAH ra., yang menjaga IFFAH, agar bisa ke JANNAH. Masya
Allah…
Maka, izinkanlah aku memposting foto ketika JAFANA yang mulai
eksis dengan perkembangannya… hehe… Foto kita bertiga… Sengaja aku blur fotoku
karena gak pake cadar juga. Hahaha.. dan Alhamdulillah dua orang disamping
kanan dan kiriku ini sudah menjadi Ummahat (barakallah). Chicha di umur 21
(masuk 22) dan si Gita di umur 23 (masuk 24), dan aku…..?? hehe… misteri.com.
![]() |
Aku di antara 2 ummahat bercadar (xixixi.com), ingat moment ini ukh? |
Sejak itu kita aktif membicarakan Islam, Fiqroh, Gerakan,
dan Pernikahan #eaaa… dan kalian paling tahu jika aku yang paling lambat
responnya kalau membahas pernikahan dan ikhwan. Yaaa… terbukti juga dengan
terakhirnya aku menikah di antara kalian berdua. Hehe..
Oh yaa… mari kita flashback saat-saat dimana sibuknya
kita di saat menjelang pernikahan Rieke (sahabat kembar kita) yang menikah di
saat awal-awal perkuliahan beliau (di umur 19 tahun). WOW!! Kita bolak-balik
bersama motor kita menuju rumahnya untuk sekedar silaturahmi, membantu sesuatu,
dan akhirnya… ngerecokkin kamar pengantin. Wkwkwk..
Dan…
Rasanya haru… dan keluarlah air mataku ketika Rieke
memposting foto kita di kamar pengantinnya. Foto kita berlima, Rieke, Rieki (si
kembar yang menyusul menikah 3 bulan setelahnya), Chicha (yang menikah 3 tahun
setelahnya), Gita (yang menikah 5 tahun setelahnya), dan aku…. Hiks… Haruuuuuu
berkali-kali lipat, ketika sahabat-sahabat ini satu persatu mulai mendo’akanku
di postingan foto itu. Akh,,, rasanya ituuu… nyess… nikmat…
![]() |
di kamar Pengantin Rieke (Nta - Cha - Key - Kie - Voe) |
Akhirnya…
Terasa juga… muncul juga… tumbuh juga… sebuah ‘perasaaan’
ingin menikah dan berkeluarga #eaaa… Terima kasih ya ukhti…
Ketika Rieke dan Rieki menikah, kita bertiga rempong.
Ketika Chicha menikah, kita berdua rempong (ngerecokkin kamar pengantin). Dan
di saat kau yang menikah, maaf ya tak serempong dulu. Kau tahu bagaimana jarak
memisahkan kedekatan kita dalam fisik. Tapi, ketahuilah… pintu-pintu langit
selalu terbuka menyambut do’a kita. Dan paling cuma bisa membantu lewat
undangan-undagan yang sempat bikin deg-deg-an hihi…
Masih ingatkah…
Ketika kita KKN dengan desa yang berdekatan, kau selalu
mengunjungi bersama Jublu walau tebing curam menantangmu. Hihi.. Dan akhirnya
nyampe juga ke Padang Jaya ya Nta. Padahal kala itu segugutnya luar biasa #eh!
Baiklah… mari kita ke pembicaraan inti, hmmm… tapi
izinkan aku mengulurnya dengan mengingat pertemuan terakhir kita. Yogyakarta.
Duh… sebenarnya gak mau mengingatnya, karena ujung-ujungnya mewek. Tapi, demi
Allah… peristiwa pembicaraan di ice cream Progo itu masih terngiang-ngiang.
Ketika… kau menceritakan niat untuk menikah bahkan sudah merancang waktunya.
Dada-ku bergemuruh… haru… syukur… dan nyes banget. Senang mendengarnya.
Apalagi, aku tahu bahwa aku adalah sahabatmu yang pertama kali tahu tentang
rencanamu ini. Sejak mengetahui hal itu, rasanya ingin terus bersamamu sampai
hari itu tiba, karena… aku ragu bisa pulang ke Bengkulu ketika kau mengundangku
untuk menjadi pengapit di akad nikahmu T_T
Dan benar…
Aku tahu ada libur panjang sejak tanggal 14 hingga 17
Mei. Aku pun sudah berusaha mengumpulkan pundi demi pundi dan mengecek tiket
termurah untuk pulang ke Bengkulu. Qodarullah… Allah lah penentu segalanya.
Maaf Nta… Maaf banget gak bisa ngerusuh dan ngerecokkin kamar pengantinmu. Wwkwkwk
![]() |
Kamarnya si Nta.. hehe... Waah.. sayang banget gak bisa guling2.. |
Terima kasih telah menjadi sahabatku selama 11 tahun
terakhir ini. Sudah saatnya memang mencari sahabat baru. Sahabat yang selalu
kau impikan. Sahabat yang dapat membimbingmu menjadi seorang ibu dari
ulama-ulama baru. Sahabat yang selalu kau sebut dalam do’amu. Sahabat yang
selalu kau panggil dengan sebutan Mujahid Cinta. T_T Barakallah…
Selamat mengabdi pada amanah baru, yaitu sebagai seorang istri. Semoga gelar istimewa, yaitu Istri Solehah tersemat pada dirimu. Semoga Allah menghimpun dirimu dan Mujahid Cintamu dalam kebaikan-kebaikan. Semoga Allah mengamanahi kalian dengan anak-anak yang soleh dan solehah, anak yang menentramkan hati dan pandangan, anak yang nantinya menjadi bagian dari penopang kebangkitan Islam… Semoga….
Dan Semoga….
Niatan kita bertiga untuk reunian di pantai tempat kita
memadu ukhuwah di balik senja menjelang buka puasa bersama belahan jiwa
masing-masing dapat terwujud. Bersama Pangeran Surga-nya Chicha, Mujahid
Cinta-nya Gita, dan Ksatria Langit-nya si Voe. Beserta jundi-jundiyah Islam
yang baru, pasukan ghuroba yang menjadi prajurit dan pejuang surga yang gagah
dan penuh senyuman… Insya Allah… Aamiin…
Sungguh…
Aku mencintai Jafana karena Allah SWT.
Minggu, 17 Mei 2015
Salam sayang dan cinta,
Voettie Wisataone [Voe]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas silaturahminya.
Tolong tinggalkan jejak Anda. Salam Ukhuwah. ^.~