Bismillahirohmanirohiim
Bau lembab tanah Jogja masuk ke kamar kosku, sembari
menemaniku membuka foto memori beberapa minggu yang lalu. Foto menjelang,
ketika, dan paska pernikahan teman hidupku selama 24 tahun. Teman sekamarku.
Perawat pribadiku. Kadang jadi lawan, kadang jadi teman curhat. Makhluk paling
cerewet se-jagad tapi paling peduli se-dunia. Orang yang sangat berbeda
karakternya denganku, tapi terlahir di rahim dari Ibu yang sama. Dialah kakak
semata wayangku, Deoni Vioneery (Ns. M, Kes., CWCS).
Alhamdulillah… setelah 28 tahun menjalani hidup dengan
segenap suka dan duka di bawah naungan kasih Allah –subhanahu wa ta’ala-,
akhirnya Dia berikan seorang pasangan, pelengkap separuh jiwa, dan penggenap
separuh agama untukmu. Lelaki yang selama ini kau pertahankan. Lelaki yang
selama ini selalu kau bela di depan
papa. Lelaki yang diam-diam mama sukai. Lelaki yang selalu kau ceritakan
kebaikannya di depanku dan adek. Lelaki yang selama ini kau hadirkan dalam do’a
agar bersamanya di dunia hingga surga. Lelaki yang akhirnya mengguncang Arsh,
mengubah posisi ketaatanmu dari orang tua (mamah dan papah) ke suami. Dialah,
kakak ipar kami, Ayi Sanego (S.Kep).
Aaarrrhhgg.. Akhirnya, punya kakak cowok juga hehehe… ^^
Barakallahulaka wa Baraka ‘alaika wa jama’ah bainakuma fii
khoir. Allohuma Aamiin.
Saling kasih mengasihinilah kalian berdua. Saling menasihati
dalam kebaikan. Sayangilah papa dan mama, serta bapak/ibu mertua. Tambahlah
keta’atan pada Allah. Bersabarlah dalam kebaikan. Dirikan dan jagalah sholat.
Voe Nahl Belajar dari Khadijah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas silaturahminya.
Tolong tinggalkan jejak Anda. Salam Ukhuwah. ^.~