Ksatria Langit
(untaian harap seorang gadis)
Untuk dia yang tercipta menjadi imamku
Untuk dia yang namanya tertulis di kitab lauhul mahfuzku
Datanglah ketika aku sedang berproses menjadi wanita shaliha
Jemputlah aku ketika kaupun sedang berproses menjadi lelaki soleh
Duhai Allah
Bukan dia seorang pangeran yang kuminta
Duduk santai menanti gelimang harta
Bukan dia seorang raja yang kuingin
Berleha sambil memerintah
Kirimkan aku seorang Ksatria
Ksatria langit yang menjadi pembicaraan penduduk langit
Seorang ksatria yang bekerja keras untuk menafkahiku
Duhai Allah
Adakah ksatria langit itu membumi dan melangit?
Sedang diriku tak membumi apalagi melangit
Adakah ksatria langit itu lelaki yang bersyukur dikala suka?
Sedang diriku lebih sering lupa mengucap syukur
Adakah ksatria langit itu lelaki yang bersabar dikala duka?
Sedang diriku lebih sering mengeluh diserang lara
Duhai Robbi
Bolehlah jika ku berharap, ksatria itu pemuda yang baik
Bolehlah jika ku meminta, ksatria itu pemuda yang cerdas
Bolehlah jika ku mengemis dengan kesungguhan,
Ksatria itu adalah calon penghuni surga yang disebut-sebut namanya
Oleh beragam penduduk bumi dan langit karena kesholehannya.
Allah…
Aku tahu, dirinya tak mungkin tertukar dengan yang lain
Aku pun yakin, jika tulang rusuknya ini akan tetap ia cari
Dan aku tahu Kau akan mengirim dia sebagai penyempurnaku
Untuk menutupi kekuranganku yang banyak ini
Sungguh aku malu ya Robb,
Ketika ku ingin Kau mengirim dia sekarang
Tunggu, sekarang izinkan aku memperbaiki diriku
Untuk memantaskan diri ketika masa itu tiba
Saat ini, jagalah ia dengan keindahan
Bisikkan pada hatinya, “Jemput dia disaat kau siap.”
Bengkulu, 29 Desember 2011
Mengenang masa ketika kita masih bertiga, sahabat.
Tiada Ksatria sesempurna Rasulullah
Voe Nahl Belajar dari Khadijah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas silaturahminya.
Tolong tinggalkan jejak Anda. Salam Ukhuwah. ^.~