Pagi hari, usai sholat subuh saya membolak-balik lembaran
koran yang mengklaim sebagai ‘Harian Pagi Terbesar di Bengkulu’. Tangan saya
terhenti di halaman 17 ketika mata ini membaca judul HEADLINE di kolom Kampus
dengan judul ‘Kopma Kurang Diminati’. Foto yang dipajang ialah waserba atau
yang sering kami sebut ‘Galery Kopma’.
Rasanya tak mau lagi melanjutkan membaca kalimat di
bawahnya. Tapi, sadar dengan watak koran tersebut, saya lanjutkan membaca
hingga habis. Benar saja, isinya promote bagi saya. Namun, judulnya hmm...
miris.
***
Saat ini saya menjabat sebagai Kabid (Kepala Bidang) Humas
(Hubungan Masyarakat) di Kopma Unib, terhitung dari Maret 2012. Menjadi anggota
Kopma Unib terhitung Januari 2011. Dan menjadi salah satu dari perintis
organisasi yang 14 tahun vacum.
Dengan modal NOL rupiah. Kami bergerak mengumpulkan anggota
sebanyak-banyaknya. Karena modal dari pergerakkan keuangan Kopma berasal dari
simpanan pokok dan wajib tiap anggotanya. Perekrutan pertama 300 orang
mahasiswa mulai dari semester 2 hingga semester 6 bergabung di Kopma Unib.
Target awal perintis ialah PENDIDIKAN. Perintis Kopma Unib
memiliki NOL pengetahuan tentang koperasi. Dengan semangat dan kerja ekstra,
kami bersilaturahmi dan belajar langsung dengan Kadis Koperasi Kota dan Kabid
Koperasi Dinas K-UKM Kota. Kami juga belajar dengan staff pengawai senior di
Disperindag.
Undangan belajar dari Kopma yang telah maju di luar kota
juga menjadi program kami. Dukungan yang cukup positif dari pihak kampus,
sponsor, dll telah memberangkatkan kami untuk belajar di UPI-Bandung,
UGM-Yogyakarta, UI-Depok, UNILA-Lampung, UNHAS-Makassar, IAIN Raden
Fatah-Palembang, UNAND-Padang, UNRI-Riau, UNSRI-Palembang, UNS, dll.
Dari mana kami mendapat ongkos untuk berangkat? Pihak kampus
tentu tidak serta merta memberi kami bantuan. Kampus membantu hanya 10-20%
saja. Sisanya kami bekerja keras (jualan) agar dapat belajar. Disinilah jiwa
wirausaha (kanan) kami dilatih. Ya, di KOPMA UNIB!
Desember 2011, Kopma UNIB tutup buku dengan SHU sebesar Rp
6.000.000,-. Nilai yang cukup besar untuk Kopma yang baru bangkit dari tidurnya
dan memulai gerakan dengan NOL rupiah dan NOL pengetahuan.
Sebagai Kabid HUMAS dan mahasiswi Ilmu Komunikasi saya
dibuat geli dengan judul besar kolom tersebut. Positifnya, saya harus lebih
progress untuk memperkenalkan Kopma ke semua kalangan mahasiswa.
Namun, saya menyayangkan judul yang ‘dipakai’ harian
terbesar namun ‘ter-gak banget ini’. Hehe.. Pertama, apa dasar utama
WARTAWAN-nya memakai judul TERSEBUT? Kedua, saya tak mau berandai, tapi sebagai
seorang WARTAWAN yang punya kode etik, yang pernah kuliah, dan sering nulis,
alangkah baiknya jika memilih judul yang menjual karena pilihan kata yang layak.
Layak antara judul dan isinya.
JUDUL yang pantas menurut saya, ‘Kopma : Miniatur
Pembelajaran Calon Wirausaha’ atau ‘Kopma Siap Mencetak Generasi Wirausaha’
atau kalau mau lebih singkat ‘Kopma Mulai Berkembang’.
Kenapa?
Karena dapat menarik perhatian, memotivasi, dan menanamkan
di benak mahasiswa untuk memulai ber-wirausaha. Salah satu jalannya ‘dengan
masuk Kopma’. Dan yang jelas lebih "PAS" dengan isi yang di bahas. Dan penyimpulan 'KOPMA KURANG DIMINATI' yang kemudian menjadi judul di koran "SALAH BESAR".
Di UNIB sendiri, Kopma mulai berkembang. Kami selalu
bergerak dengan target, visi, dan misi. Tidak harus langsung maju. Berkembang
sedikit demi sedikit. Walaupun awal bergerak SHU kami sudah mencapai 6 juta.
Angka yang cukup baik untuk Kopma yang mulai usaha sejak Januari.
BUKAN KURANG DIMINATI, TAPI BERKACA DI RUANG METAMORFOSIS
Menjadi perintis bukan mudah. Butuh energi, pikiran, tenaga,
belum lagi harus membagi waktu dengan kuliah. Namun, jika dilakukan bersama
dalam lingkaran kekeluargaan. Apa sich yang gak!
Februari 2012 lalu, kami memberanikan diri untuk menjadi
tuan rumah SEMILOKA KOPMA SE-INDONESIA.
Mei 2012 lalu, kami mengadakan Young Entrepreneurship; AYO
JADI PENGUSAHA. Seminar yang diikuti lebih dari 700 peserta.
![]() |
Pas Young Entrepreneurship |
Inilah kami yang sedang bermetamorfosis untuk menjadi lebih
baik. Belajar berwirausaha dan meng-kanan-kan diri. Menyalurkan hobi
berwirausaha, menumbuhkan cinta untuk menjadi pengusaha. Dan yang jelas, kami
tentu terus belajar untuk mengembangkan Kopma. Karena Kopma kekeluargaan,
musyawarah, dan bukan kapitalis.
![]() |
Srikandi Kopma Eyyy... |
Bravo Kopma!!!!
‘Menantu idaman ialah anggota Kopma’ hehehe... nyopast dari sekretaris
pengawas.
![]() |
"Love Kopma" always... |
Voe Nahl Belajar dari Khadijah
RuangPribadi
27 September 2012
ncieeeeeeee
BalasHapuseaks...!!!
Hapussemuanya telah ditulis, bersama semangat dan harapan yg tak ingin putus...Bravo Kopma!
BalasHapusBravo Kopma!!
Hapus