Antara aku, kamu dan komitmen Kita....
Lantai dua rumahmu menghantarkan diriku untuk menemuimu. Sebuah cerita besar siap diletupkan dari bibirmu. Pagi ini di ruang petak sambil mendengar sebuah musik kontemplasi, di mulailah sebuah keputusan dan pengharapan.
Keputusan besar, lebih besar dari umur kami.
Keputusan besar, lebih besar dari badan kami.
Bahkan mimpiku tadi malam menandakan kegelisahanku.
Bahkan ketidakyakinanku menandakan inilah yang akan terjadi.
Walau istikharah telah bergantu hajad.
Hajad berganti pengharapan.
Satu yang pasti, kau bidadari hebat dengan hati yang terjaga.
Di lantai dua rumahmu. Kita saling bergenggam.. Mematikan sebuah keputusan dan menuju sebuah harapan.
"Aku ingin punya banyak anak. Anak yang mendatangkan ridho Alloh. Multi Level Marketing terindah ini, haruslah aku menjadi salah satu dari pemainnya. karena, membina satu wanita sama dengan membina satu bangsa."
"Aku merindukan sosok putih abu-abu dan keindahan ukhuwahnya. Aku merindukan sosok jilbab putih yang penuh gairah melangkahkan kakinya menaklukan debu melintang."
"Sebuah komitmen pasti!! Terkadang ada banyak hal yang harus dikorbankan, termasuk semua impian-impian itu. Ya, mereka lebih butuh kita. Dan biarlah Alloh yang mengganti kelezatan semua impian itu."
"Cemburu aku tatkala tahu uang kas LDK mereka, 50 juta. Angka yang spektakuler yang dimiliki oleh para mahasiswa dan itu di dapat dari hasil yang mandiri. Dan semua ini adalah nominal dari sebuah proses. Proses. Segala sesuatu diawali dengan proses. Mereka sekedar langsung sukses, mereka sukses karena proses. 70% dari muslimah, mengenakan Jilbab. Ini suatu angka yang luar biasa. Menangis haru aku dibuatnya. Ingatlah semua kejadian di FISIp yang aku rasa wanita berjilbabnya saja tak lebih dari 5% saja. Inilah proses. Dan aku harus berada di proses ini."
"Biar nanti Alloh yang membalasnya. Aku tentu mengharap imbalan dari semua ini. Aku mengharap ridho dari Allah."
Di ruang itu... Satu komitmen lahir.. "WELCOME to NEW DAKWAH"
Insya Alloh... Kan kufokuskan diri untuk memperbaiki diri... Kan kufokuskan diri untuk bersama ukhtyna tercinta...
Good Bye,,, T.T
Lantai dua rumahmu menghantarkan diriku untuk menemuimu. Sebuah cerita besar siap diletupkan dari bibirmu. Pagi ini di ruang petak sambil mendengar sebuah musik kontemplasi, di mulailah sebuah keputusan dan pengharapan.
Keputusan besar, lebih besar dari umur kami.
Keputusan besar, lebih besar dari badan kami.
Bahkan mimpiku tadi malam menandakan kegelisahanku.
Bahkan ketidakyakinanku menandakan inilah yang akan terjadi.
Walau istikharah telah bergantu hajad.
Hajad berganti pengharapan.
Satu yang pasti, kau bidadari hebat dengan hati yang terjaga.
Di lantai dua rumahmu. Kita saling bergenggam.. Mematikan sebuah keputusan dan menuju sebuah harapan.
"Aku ingin punya banyak anak. Anak yang mendatangkan ridho Alloh. Multi Level Marketing terindah ini, haruslah aku menjadi salah satu dari pemainnya. karena, membina satu wanita sama dengan membina satu bangsa."
"Aku merindukan sosok putih abu-abu dan keindahan ukhuwahnya. Aku merindukan sosok jilbab putih yang penuh gairah melangkahkan kakinya menaklukan debu melintang."
"Sebuah komitmen pasti!! Terkadang ada banyak hal yang harus dikorbankan, termasuk semua impian-impian itu. Ya, mereka lebih butuh kita. Dan biarlah Alloh yang mengganti kelezatan semua impian itu."
"Cemburu aku tatkala tahu uang kas LDK mereka, 50 juta. Angka yang spektakuler yang dimiliki oleh para mahasiswa dan itu di dapat dari hasil yang mandiri. Dan semua ini adalah nominal dari sebuah proses. Proses. Segala sesuatu diawali dengan proses. Mereka sekedar langsung sukses, mereka sukses karena proses. 70% dari muslimah, mengenakan Jilbab. Ini suatu angka yang luar biasa. Menangis haru aku dibuatnya. Ingatlah semua kejadian di FISIp yang aku rasa wanita berjilbabnya saja tak lebih dari 5% saja. Inilah proses. Dan aku harus berada di proses ini."
"Biar nanti Alloh yang membalasnya. Aku tentu mengharap imbalan dari semua ini. Aku mengharap ridho dari Allah."
Di ruang itu... Satu komitmen lahir.. "WELCOME to NEW DAKWAH"
Insya Alloh... Kan kufokuskan diri untuk memperbaiki diri... Kan kufokuskan diri untuk bersama ukhtyna tercinta...
Good Bye,,, T.T